Home Top Ad


7 Kasus Praktik Perburuan Penyihir di Era Modern Saat Ini

Share:

BandarQQ - Di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, anak-anak sering diajarkan tentang sejarah "Salem witch trials," sebuah peristiwa yang telah membuat 19 pria dan wanita terbunuh karena tuduhan praktik sihir.

Pengadilan semacam ini memang sudah ditinggalkan oleh masyarakat Barat, tetapi tetap ditemukan di belahan dunia lainnya. Nyatanya, di sebagian besar wilayah Afrika sub-Sahara dan tempat-tempat lainnya, perburuan dan pembersihan para penyihir dan praktisi seni gelap masih berlanjut.

Masalahnya tidak berhenti sampai situ, karena tuduhan ini sering meluas ke orang-orang yang tidak bersalah, dengan total ribuan korban yang dituduh sebagai "penyihir." Berikut 7 praktik perburuan penyihir yang terjadi di era modern saat ini.


1. Ghana
7 Kasus Perburuan Penyihir di Era Modern yang Wajib Kamu Ketahuihadithi.africa
Sama seperti orang-orang di Salem, Massachusetts, pada abad ke-17, orang Ghana modern terkadang menyelesaikan perselisihan dengan menuduh seseorang telah melakukan sihir. Tuduhan tersebut bisa digunakan untuk menghilangkan saingan mereka, dan alasan itu lebih sering dipakai daripada beberapa alasan lainnya yang lebih logis.

Menurut Applied Sentience, karena sihir dianggap sebagai ancaman yang dirasakan di negara ini, Ghana telah menetapkan delapan tempat "suci" untuk menahan mereka yang diduga penyihir. Banyak dari tempat-tempat suci ini berusia ratusan tahun. Pada tahun 2014, dilaporkan kalau lebih dari 1.100 orang mendekam di dalam tempat-tempat tersebut.

Perburuan dilakukan secara menyeluruh sampai ke pelosok-pelosok negara. Kasus yang sering ditemukan adalah "pencurian penis" yang berujung pada tuduhan dan penangkapan penyihir yang mengaku bersalah. Biasanya, orang-orang ini terbunuh, meskipun beberapa orang pergi ke tempat-tempat suci untuk menjalani kehidupan mereka sebagai orang buangan.

2. Kenya

Orang-orang Kenya memang sudah tidak asing lagi dengan perburuan penyihir. Sejarah perburuan penyihir di Kenya sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, tetapi tindakan dan kekerasan kepada para "penyihir" yang dilakukan di negara ini terjadi secara agak acak.

dilaporkan kalau segerombol orang mengumpulkan dan membakar sampai mati 11 orang yang dituduh melakukan praktik sihir di wilayah barat Kisii. Delapan wanita dan tiga pria berusia 80-96 tahun diseret dari rumah mereka ke jalan dan dibakar satu persatu. Massa kemudian membakar rumah para korban berserta segala isinya.

Perburuan khusus ini dimulai setelah seseorang menemukan buku latihan di sekolah setempat yang berisi berita acara yang disebut "pertemuan penyihir." Mereka menganggap kalau buku tersebut memiliki daftar orang-orang yang akan disihir dalam waktu dekat.

Serangan ini sama sekali bukan insiden yang terisolasi. Nyatanya, warga Kenya sudah lama menderita di bawah ancaman perburuan penyihir tanpa indikasi kalau praktik pemburuan itu akan segera berakhir.


3. India

Kalian mungkin sempat tidak berpikir kalau India akan masuk ke dalam daftar seperti ini. Nyatanya, daerah-daerah tertentu di India tetap terperangkap dalam ketakutan akan mistisisme. Misalnya saja dari tahun 2001 hingga 2006, di mana sekitar 300 orang ditangkap dan dibunuh di negara bagian Assam.

Mayoritas dari mereka yang ditangkap dan dipersekusi adalah perempuan sehingga menambah jumlah anak-anak tunawisma di wilayah tersebut. Pembunuhan lebih lanjut terjadi di seluruh negeri, biasanya mengakibatkan sebanyak 5-35 kematian dalam setiap kasus.

Sebuah laporan pada tahun 2010 memperkirakan bahwa 150-200 wanita diburu dan dibunuh setiap tahun di seluruh India. Perkiraan yang sama kemungkinan juga terjadi dari tahun 1995 dan 2009. Total lebih dari 2.500 perempuan yang dibantai di India karena tuduhan praktik sihir selama periode itu.



4. Nepal

Keyakinan pada ilmu sihir adalah hal yang umum di seluruh Nepal. Jadi, sudah menjadi hal yang wajar untuk memburu orang yang dicurigai telah mempraktikkan ilmu sihir.

 mayoritas orang yang menjadi sasaran perburuan ini adalah perempuan berkasta renda. Mereka akan ditangkap, dipukuli, disiksa, dihina dalam forum publik, dan seringkali sampai dibunuh.

Ketika proses perburuan ini terjadi, keluarga para korban sering kali dituduh dan ditangani dengan cara yang sama. Dalam satu contoh kasus di tahun 2010, seorang wanita ditangkap, dipukuli, dan disiksa selama dua hari sementara dia dipaksa untuk menelan kotoran manusia sampai dia mengaku sebagai seorang penyihir.

Praktek semacam ini terjadi hampir secara kontinu pada wanita berkasta rendah di seluruh penjuru wilayah Nepal. Pembunuhan memang sering terjadi, tetapi dalam banyak kasus korban akan dibebaskan setelah disiksa untuk waktu yang lama.


5. Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi mungkin dikenal sebagai salah satu negara terkaya di planet ini. Namun pada kenyataannya, masyarakatnya masih hidup dalam ketakutan akan ilmu sihir. Mayoritas orang di sana masih percaya pada praktik sihir yang mungkin menjadi alasan mengapa negara tersebut menganggap praktik ilmu sihir sebagai pelanggaran pidana.

mereka tidak hanya dapat dituduh karena telah melakukan praktik sihir, tetapi juga dapat diadili oleh pemerintah Arab Saudi. Jika orang tersebut dinyatakan bersalah, hukumannya adalah mati.

Jumlah kasusnya memang sedikit, tetapi beberapa kasus terkenal mengakibatkan hukuman penjara dan kematian di tangan pemerintah Saudi, yang dianggap oleh Human Rights Watch sebagai "hukuman dalam kasus perburuan penyihir secara 'harfiah' oleh polisi agama."

Beberapa laporan bahkan menyebutkan kalau hukumannya dipancung. Faktanya, hukuman itu dilakukan baru-baru ini, tepatnya pada 19 Juni 2012, pada seorang pria bernama Muree bin Ali bin Issa al-Asiri, yang dituduh telah melakukan praktik sihir di Provinsi Najran.

6. Indonesia

Selama kurang lebih 32 tahun, rakyat Indonesia menderita di bawah pemerintahan Orde Baru. Pembersihan para anggota dan simpatisan PKI gencar dilakukan pada masa ini, termasuk praktik "perburuan penyihir" Gerwani. Tetapi itu semua berakhir pada tahun 1998 ketika sang diktator militeristik, Soeharto, mengundurkan diri dari tampuk kekuasaan.

Sekilas, pengunduran diri Soeharto adalah langkah positif bagi Indonesia. Sayangnya, kepergiannya menyebabkan kerusuhan yang meluas ke berbagai kota besar, menyebabkan krisis keuangan yang parah, dan untuk beberapa alasan melahirkan perburuan "penyihir" (dukun) yang mengakibatkan kematian sekitar 400 orang.

Mengutip dari laman Sydney Morning Herald, perburuan ini sendiri terdiri dari serangkaian pembunuhan brutal di beberapa pulau besar Indonesia, meskipun banyak di antaranya yang disebut dengan istilah perburuan dukun untuk menutupi pembunuhan yang dilakukan.

Pada September 2000, massa di Jawa Barat menangkap seorang wanita berusia 70 tahun yang dituduh membuat mantra yang telah membuat penduduk setempat sakit. Dia dipenggal kepalanya, dicungkil matanya, dan anggota tubuhnya dicabut dari tubuhnya, lalu mayatnya dilemparkan ke jalan.

Kemarahan dan kebencian terhadap para dukun, atau siapa pun yang dituduh melakukan sihir, seringkali berakhir dengan kematian yang brutal. Inilah sebabnya mengapa pembersihan "penyihir" di Indonesia pasca-Soeharto adalah salah satu kasus yang paling brutal dalam daftar ini.


7. Tanzania

Dari semua contoh di dalam daftar ini, Tanzania adalah yang terburuk. Seperti yang dilansir dari Africa News, pada abad ke-21 saja diyakini sekitar 20.000 orang telah ditangkap dan dibantai karena tuduhan berlatih sihir.

Tapi perburuan penyihir ini tidak terbatas pada praktik seni mistik dan ilmu hitam saja. Selain menyiksa orang karena tuduhan sihir, masyarakat Tanzania juga menargetkan dan membantai homoseksual atau orang yang dituduh sebagai homoseksual.

Antara Januari dan Juni 2017, Pusat Hukum dan Hak Asasi Manusia melaporkan 479 kematian dari apa yang disebut "peradilan massa" di seluruh Tanzania. Kematian ini sebagian besar terjadi pada wanita lanjut usia yang dituduh telah melakukan sihir dan juga pembunuhan homoseksual oleh pemerintah setempat.

Banyak pembunuhan yang dilakukan di bawah arahan gubernur setempat, sementara yang lainnya adalah hasil dari keributan massa. Terlepas dari alasan yang mereka buat, Tanzania adalah tempat paling mematikan bagi siapa saja yang dituduh melakukan sihir di abad ke-21.

Meski sudah memasuki era modern, nyatanya masih ada kepercayaan tentang hal-hal yang berbau gaib di beberapa negara. Hal ini terlihat dari ketujuh kasus perburuan penyihir di atas, yang seringkali didasarkan pada alasan dan tuduhan yang tidak logis.

Tidak ada komentar